Langsung ke konten utama

Postingan

SEO

Tentu! Berikut penjelasan lengkap dan praktis mengenai SEO Copywriting Dasar, agar kontenmu mudah ditemukan di Google, bernilai bagi pembaca, dan tetap enak dibaca seperti ngobrol. --- 🔍 APA ITU SEO COPYWRITING? SEO (Search Engine Optimization) copywriting adalah teknik menulis konten yang bertujuan untuk: 1. Muncul di hasil pencarian Google (ranking tinggi) 2. Menjawab pertanyaan audiens secara lengkap dan jelas 3. Mengajak audiens melakukan aksi (klik, beli, daftar, baca lebih lanjut) > Intinya: Konten yang disukai Google, tapi tetap ditulis untuk manusia. --- 🧠 3 Pilar SEO Copywriting 1. Riset Keyword Ini kunci awalnya. Jangan menulis “apa yang kamu pikir bagus”, tapi tulis “apa yang orang cari”. Contoh: Kalau kamu jual rempeyek, keyword yang mungkin dicari orang adalah: rempeyek gurih renyah camilan khas Indonesia cemilan sehat tanpa MSG snack rumahan enak Gunakan tools seperti: Google Suggest (ketik di Google, lihat saran otomatis) Ubersuggest / Ahrefs / Semrush (kalau mau ya...
Postingan terbaru

story'telling

Tentu! Berikut penjelasan lengkap dan mendalam tentang Storytelling & Emotional Selling dalam copywriting — teknik penting untuk membuat audiens bukan hanya membeli, tapi juga percaya, terhubung, dan loyal. --- 🧠 Mengapa Storytelling & Emotional Selling itu Penting? Manusia tidak hanya membeli produk, mereka membeli perasaan: ✅ Merasa dimengerti ✅ Merasa terhubung ✅ Merasa lebih baik setelah beli Iklan yang sukses tidak menggurui atau sekadar menyuruh beli. Ia bercerita. Karena… > “People buy with emotion, and justify with logic.” – Daniel Kahneman --- 💓 Apa Itu Emotional Selling? Emotional selling adalah seni memancing emosi audiens — bukan hanya lewat kata-kata manis, tapi dengan cerita yang relatable. Emosi yang sering digunakan: 😢 Sedih & empati (anaknya nangis karena nggak suka snack keras) 😄 Senang & nostalgia (ingat masa kecil, camilan nenek) 😱 Takut & cemas (anak jajan sembarangan) 🤗 Harapan & kebanggaan (bisa kasih yang terbaik untuk keluarga) ...

Target audience

Tentu! Berikut penjelasan lengkap tentang pentingnya Target Audiens & Riset Pasar dalam copywriting — khususnya agar pesan yang kamu sampaikan tidak salah sasaran, dan justru bisa langsung menempel di hati pembaca. --- 🎯 1. Kenapa Harus Kenal Target Audiens? Copywriting itu seperti ngobrol. Kalau kamu tahu siapa lawan bicaramu, kamu akan lebih mudah: ✅ Memilih bahasa yang tepat (formal, santai, Gen Z, ibu-ibu, dsb) ✅ Menyusun pesan yang relevan dengan kebutuhan mereka ✅ Menjual tanpa terkesan menjual, karena terasa nyambung dan personal ✅ Meningkatkan konversi (closing lebih cepat karena merasa “ini buat aku banget”) --- 👤 2. Cara Buat Buyer Persona (Profil Ideal Pembeli) Buyer persona adalah gambaran rinci tentang orang yang kamu targetkan. Ini bukan sekadar “ibu-ibu umur 35 tahun”, tapi harus benar-benar diperdalam. Contoh kerangkanya: 🎯 Contoh Buyer Persona 1 – Ibu Rumah Tangga Nama Persona: Bu Rina Usia: 32 tahun Gender: Perempuan Pekerjaan: Ibu rumah tangga, punya 2 anak ke...

Email & WhatsApp

Tentu! Berikut penjelasan lengkap tentang Email & WhatsApp Copywriting — kenapa strukturnya seperti itu, dan bagaimana cara menerapkannya secara efektif: --- 📩 Email Copywriting Email adalah media komunikasi yang lebih “formal santai”. Kita bisa lebih panjang daripada WhatsApp, tapi tetap harus relevan, ringkas, dan langsung ke tujuan. ✅ Struktur & Penjelasannya: 1. Subject Line yang Menggoda Ini adalah pintu pertama yang menentukan apakah email akan dibuka atau tidak. Harus: Menarik rasa penasaran Singkat (5–9 kata idealnya) Relevan dengan isi email Bisa pakai emoji (jika sesuai brand tone) Contoh: “Rempeyek renyah ini bikin ibu-ibu rebutan 🤫” “Diskon khusus hari ini aja! 😍” 2. Opening yang Personal Mulai dengan sapaan yang akrab atau personalisasi nama (jika memungkinkan). Buat pembaca merasa bahwa email ini khusus ditulis untuknya. Contoh: “Halo, Bu Santi! 😊” “Hai kamu, yang suka ngemil enak tapi hemat~” 3. Isi yang Bernilai Jelaskan penawaran/isi utama dengan singkat, j...

Landing Page & Sales Page

Copywriting untuk Landing Page & Sales Page Landing page dan sales page adalah ujung tombak pemasaran online. Bedanya: Landing Page: Fokus mengumpulkan data (leads), seperti email, nomor WA, pendaftaran webinar. Sales Page: Fokus langsung menjual produk/jasa. 🔹 Struktur Ideal Copy Landing/Sales Page 1. Headline Kuat Fungsi: Menarik perhatian dan menjanjikan solusi/manfaat. Contoh: “Akhirnya, Serum Alami untuk Kulit Kusam Tanpa Efek Samping!” 2. Subheadline Penjelas Fungsi: Memperkuat headline dengan detail. Contoh: “Sudah membantu 10.000+ perempuan Indonesia tampil percaya diri hanya dalam 2 minggu.” 3. Masalah yang Dihadapi Audiens Gunakan narasi relatable: “Pernah merasa minder karena jerawat yang nggak hilang-hilang meski sudah coba berbagai produk?” 4. Solusi yang Ditawarkan Tawarkan jawaban dari masalah tadi: “Glowin hadir dengan bahan alami yang terbukti secara klinis mengurangi jerawat hanya dalam 7 hari.” 5. Bukti Sosial (Social Proof) Bisa berupa: Testimoni pelanggan Juml...

Copy writing untuk sosial media

Copywriting untuk Sosial Media Copywriting di media sosial harus cepat menarik perhatian. Pengguna scroll dengan cepat, jadi kamu butuh: 🔹 Hook Kuat di Awal Hook adalah kalimat pembuka yang bikin orang berhenti scroll. Fungsinya menarik perhatian dalam 1-3 detik. Contoh bentuk hook: Pertanyaan: "Pernah ngerasa udah capek jualan, tapi nggak ada yang beli?" Fakta mengejutkan: "90% bisnis kecil gagal bukan karena produk, tapi karena copy yang membosankan." Kalimat relate: "Jualan capek, chat dibalas 'nanti ya', akhirnya nggak jadi beli. Pernah?" 🔹 Isi yang Memberikan Value Setelah hook, isi konten harus menyampaikan sesuatu yang bermanfaat, menghibur, atau menyentuh. Bisa dalam bentuk: Tips praktis ("3 cara bikin caption yang closing") Cerita inspiratif Testimoni pelanggan Proses di balik layar Gunakan bahasa yang ringan, singkat, dan padat. Paragraf jangan terlalu panjang, karena audiens lebih nyaman membaca konten yang cepat dipahami. 🔹...

Psikologi Konsumen

Psikologi Konsumen Emosi yang mendorong pembelian: Konsumen membeli bukan karena logika, tapi karena emosi. Rasa percaya diri, ketakutan, harapan, dan rasa aman adalah emosi yang sering dijadikan dasar copywriting. Pain vs Pleasure: Orang lebih termotivasi untuk menghindari rasa sakit (pain) dibanding mengejar kesenangan (pleasure). Gunakan narasi yang menunjukkan "sakit" sebelum produkmu hadir, lalu gambarkan "kesenangan" setelah produk digunakan. Scarcity & Urgency: Orang takut ketinggalan (FOMO). Contohnya, "Diskon hanya berlaku hari ini!" atau "Tersisa 5 kursi lagi!" adalah pemicu urgensi dan kelangkaan yang mendorong orang bertindak cepat. Social Proof & Authority: Orang percaya pada apa yang dipercaya orang lain. Tampilkan testimoni, jumlah pengguna, atau endorse dari tokoh/ahli untuk meningkatkan kepercayaan. Prinsip Reciprocity: Jika kamu memberi terlebih dahulu (seperti e-book gratis atau konsultasi free), orang cenderung merasa ...