Saya mendapat referensi pembahasan ini dari Jurnal Pendidikan Humaniora
Vol. 4 No. 2, Hal 115-120, Juni 2016.
| Pembahasan |
Stres dapat dipandang dalam dua cara, pertama adalah distress yang dipandang sebagai stres yang merusak atau yang tidak menyenangkan, yang dapat mengakibatkan seseorang marah, tegang, bingung, cemas, merasa bersalah, dan dapat mengganggu kepribadian, dan yang kedua adalah eustress sebagai stres yang menghasilkan pengalaman yang menyenangkan atau yang memuaskan yakni bisa meningkatkan kesadaran, meningkatkan
kewaspadaan, dan menghasilkan kinerja yang unggul.
bersumber dari faktor akademik yang dialami siswa bisa mengakibatkan terjadinya distorsi pada pikiran siswa dan memengaruhi fisik, emosi, tingkah laku,dan terganggunya proses belajar (reaksi terhadap stressor). Di sekolah, semua siswa memiliki kewajiban mengikuti semua kegiatan belajar,mengerjakan tugas, ujian, bersosialisasi, menaati peraturan, dan sebagainya. Semua kewajiban ituakan terlaksana dengan lancar jika didukung pemenuhan hak siswa dalam belajar, seperti dukungan sosial, kondisi emosional yang stabil,lingkungan yang nyaman, dan fasilitas belajar yang mendukung kelancaran belajarnya.
Mahan (1999) mengungkapkan bahwa faktor-faktor penyebab stres pada siswa dapat digolongkan menjadi empat, yakni tuntutan pelajaran 26%, konflik dengan orangtua 17%, masalah finansial 10%, dan pindah rumah atau sekolah 5%. Jadi, stres akademik lebih banyak disebabkan oleh tuntutan pelajaran sebanyak 26%. Gejala stres akademik itu bisa dilandasi oleh beberapa faktor, seperti (1) banyaknya beban pelajaran dan kurang bervariasi metode mengajar guru (2) banyaknya tugas pekerjaan rumah yang membuat jenuh (3) cemas dalam mengerjakan soal-soal latihan dan ulangan (4) kurang inisiatif dan kreatif karena kelelahan fisik dan merasa tidak punya waktu untuk beristirahat (5) sulit menurunkan waktu karena habis untuk sekolah dan les-les tambahan (6) merasa bosan sehingga timbul keengganan dalam mengikuti pelajaran (7) sulit memusatkan perhatian pada pelajaran apalagi jika materinya kurang menarik dan penjelasannya bertele-tele (8) kurang motivasi dalam mengerjakan tugas (9) berhadapan dengan guru yang menyebalkan (10) merasa tuntutan tugas yang menumpuk bahkan tidak tahu mana yang harus didahulukan.
Hal tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja, harus ada peredam yang dibuat agar pelajar tidak lagi mengalami hal tersebut secara berlebihan. Caranya adalah dengan melakukan penerapan teknik relaksasi dan metode yang disebut "Sejarah masa depan" hasil penciptaan petinju Muhammad Ali.
| Teknik Relaksasi |
Teknik relaksasi adalah salah satu bentuk terapi berupa pemberian instruksi kepada seseorang untuk menutup mata dan berkonsentrasi pada pernafasan sehingga akan tercipta keadaan yang nyaman dan tenang, serta memberikan instruksi berupa gerakan-gerakan mulai dari kepala sampai kaki yang tersusun secara sistematis untuk melatih otot menjadi rileks.Otot yang dilatih antara lain otot lengan, tangan, bahu,leher, wajah, perut, dan kaki. Mengendurnya otot-otot tubuh yang tegang menjadi rileks (santai) akantercipta suasana perasaan yang tenang dan nyaman. Contohnya anda bisa melakukan sedikit pijatan kecil pada bagian yang menonjol diatas kelopak mata, biasanya terdapat di sekitar alis. Lakukan penekanan pada bagian tersebut secara perlahan sambil memejamkan mata serta atur pernafasan. Kalian bisa melakukannya sebanyak 10 kali jika stres datang.
| Sejarah Masa Depan |
Sejarah masa depan sejatinya membantu anda untuk membentengi diri sebelum stres itu datang. Kerja dari teknik ini sendiri adalah dengan membayangkan kejadian yang akan ada alami, misalnya ujian. Sehari ataupun beberapa jam sebelum ujian dimulai, kita bisa menutup mata dan membayangkan bahwa ujian itu sudah datang, pada saat itu kita mengerjakannya dengan santai dan sangat penuh keyakin. Bayangkan kitalah yang mendapat nilai tertinggi. Intinya dalam metode ini, kita harus bisa memotivasi diri kita sendiri agar tidak terlalu ambil pusing ataupun tertekan dengan adanya ujian. Metode ini pula bisa diterapkan diberbagai situasi, seperti saat belajar, presentasi ataupun yang lainnya.
Itulah dua metode yang bisa kalian lakukan untuk mencegah ataupun mengatasi stres yang sedang kalian rasakan. Selamat mencoba dan semoga dapat membantu.
Salam hormat; Moh Rafli Ardiansyah
Komentar