Langsung ke konten utama

Kenapa memulai langkah baru itu menakutkan?

Siapa nih yang mau coba Habits atau hal baru tapi masih takut buat melangkah? Kenapa sih kok bisa gitu? Sini-sini aku jelasin.

Alasan kenapa ketika kita ingin memulai hal baru namun terkesan ragu dan takut adalah karena diri ini takut akan respon yang mungkin mengejutkan. Apa yang dimaksud mengejutkan disini? Mengejutkan disini mengacu pada orang lain, diri ini takut bahwa akan banyak orang yang bertolak belakang dengan apa yang ingin ia realisasikan. Contoh, ketika kita mau ikut lomba pidato, namun kamu orangnya suka malu kalau ngomong di depan banyak orang. Pasti orang lain akan menentang hal itu dan memberikan sebuah keraguan besar. Alhasil jika kamu tidak cukup berani dengan gagasanmu itu, maka yang muncul adalah ketakutan disertai dengan persetujuan akan apa yang orang lain katakan dan pada akhirnya kamu tidak jadi untuk melangkah lebih jauh.

Alasan lain dari kenapa kadang kita terlalu takut untuk memulai hal baru adalah karena adanya perasaan takut gagal. Ya gagal...hal yang menyeramkan bagi siapa saja yang mau memulai. Kenapa sih kok orang banyak yang takut dengan kegagalan? Sebetulnya kita bukanlah takut dengan sebuah kegagalan, namun kita takut pada rasa malu dari hasil kegagalan itu. Hidup kita terbentuk dari kebiasaan kita dan mencoba hal baru bukanlah sebuah hal yang susah, tapi mencoba hal baru adalah hal yang menakutkan.

Nah konsekuensi yang kita dapat ketika kita akhirnya terlalu takut untuk memulai hal baru adalah kurangnya upgrade terhadap diri. Ya hal ini menyebabkan kamu stak dengan apa yang kamu punya saat ini saja. Kamu terlalu takut untuk keluar dari zona nyaman kamu dan memilih untuk menerima apa yang sudah ada untuk saat ini. Konsekuensi lainnya ada pada rasa tidak nyaman pada lingkungan sekitar, karena kamu merasa kamu tidak bisa beradaptasi dengan yang lain dan kamu lebih terkesan menutup semua akses untuk kamu dapat berkembang. lantas kita harus mulai dari mana supaya bisa memulai hal baru? Sini aku kasih tau caranya.

1. Mengambil langkah kecil

Menitikberatkan sebuah kebiasaan pada pencapaian yang besar adalah sebuah kesalahan. Oleh karena itu, disaat kita mau memulai hal baru, mulailah dengan hal-hal kecil. Contohnya ketika kamu baru ingin memulai untuk bisa berolahraga, sedari malam cobalah untuk mempersiapkan mulai dari alat yang akan digunakan ataupun tempat yang akan kamu pakai. Hal seperti ini setidaknya membuat pemicu bagi kamu untuk di esok hari agar dapat berolahraga.

2. Fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol

Nah menyambung pada point pertama, hal-hal yang bisa kontrol itu seperti mempersiapkan alat untuk olahraga dan untuk hal-hal yang tidak bisa kita kontrol sebaiknya biarkan saja. Terkadang ketika kita ingin memulai sesuatu, kita terlalu memikirkan hal yang diluar apa yang seharusnya kita pikirkan. Kita terlalu mudah untuk berpikir negatif sebelum memulai, oleh karena itulah kontrol diri yang baik membantu kita pada saat ingin memulai hal baru.

Gimana nih udah paham belum dengan pembahasan kali ini. Semoga bermanfaat buat kalian dan semangat memulai langkah-langkah besar dalam hidupmu.

"Ketika kamu putus asa, kamu sebenarnya bukan ingin mati. Tapi ingin hidup seperti ini."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menemukan arti cukup bagi diri kita

Dalam kehidupan yang serba sibuk dan seringkali terpaku pada keinginan yang tiada henti, perasaan cukup seringkali terabaikan. Namun, apa sebenarnya perasaan cukup itu? Bagaimana kita bisa menemukan arti cukup bagi diri kita?  Perasaan cukup bukanlah tentang memiliki segalanya, melainkan tentang merasa puas dengan apa yang kita miliki saat ini. Ini adalah kesadaran diri yang memungkinkan kita untuk menghargai keberlimpahan dalam kehidupan kita, tanpa terus-menerus mengejar lebih. Perasaan cukup  bisa membawa kebahagiaan yang tahan lebih lama. Ketika kita merasa cukup, kita tidak lagi terjebak dalam lingkaran tanpa akhir dari keinginan tak terpenuhi. Ini membantu kita memperkuat koneksi dengan diri sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar kita. Di tengah kecenderungan budaya konsumtif dan tekanan untuk terus berprestasi, menemukan perasaan cukup bisa menjadi sebuah tantangan. Media sosial dan standar sosial juga dapat mempengaruhi persepsi kita tentang apa yang cukup. Dalam buku psy

| semester 2 | Hubungan masyarakat (modul 1) SKOM4103

| Gejala humas dalam kehidupan masyarakat | Hubungan masyarakat (PR) memainkan peran penting dalam kehidupan manusia, baik pada tingkat individu dan masyarakat. Gejala PR dalam kehidupan manusia dapat diamati dalam berbagai aspek, antara lain hubungan personal, manajemen organisasi, dan urusan publik. Pada tingkat pribadi, PR terbukti dalam cara individu berinteraksi satu sama lain. Komunikasi yang efektif dan interaksi positif sangat penting untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat. Keterampilan PR seperti mendengarkan aktif, empati, dan resolusi konflik sangat penting dalam membina hubungan pribadi yang positif. Dalam manajemen organisasi, PR sangat penting untuk membangun dan memelihara citra positif bagi organisasi. Ini termasuk mengelola reputasi organisasi, berkomunikasi dengan pemangku kepentingan, dan menyelesaikan konflik. PR yang efektif dapat membantu organisasi mencapai tujuannya dengan membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan para pemangku kepentingannya. Da

Menjadi lebih baik dengan filosofi orang Jepang

Tentu kita ketahui bersama bahwa orang Jepang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Tetapi pernahkah kita berpikir "apa yang melandasi mereka agar bisa seperti itu?" . Jawabannya ada di dalam filosofi-filosofi yang dibangun dan diterapkan sejak kecil. Kali ini saya akan membahas 4 filosofi yang bisa kalian tiru dan terapkan untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik versi orang Jepang. 1. Filosofi Ikigai  Yang pertama adalah ikigai, mungkin kalian sudah tidak asing lagi mendengar filosofi yang satu ini. Ikigai atau lebih mudahnya kita bisa bilang "alasan untuk bangun pagi". Jadi orang Jepang itu selalu punya sebuah alasan untuk mereka beraktivitas di esok hari, mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus mereka tinggalkan. Hal semacam ini tentu memudahkan kita untuk bisa lebih produktif dan termotivasi dalam melakukan sesuatu.  Ikigai juga mengajarkan untuk terus mempunyai alasan dalam mengejar impian kita, karena s