Langsung ke konten utama

Konsep Pikiran Yang Membangun

| Pikiran Positif |

"Penderitaan nyata sehari-hari bisa dilampaui dengan baik jika orang mampu berfikir jernih, jauh dari kecemasan dan penyesalan yang kerap mencengkram pikirannya. Sebaliknya, hal kecil akan menjadi sulit dan rumit ketika pikiran orang dipenuhi dengan kecemasan dan penyesalan."

Setiap manusia pastilah mempunyai konsep berfikir atau cara pandangnya masing-masing mengenai apa yang mereka rasakan. Pikiran manusia tidak lepas dari 3 prinsip mendasar yaitu tidak nyata, sementara, dan rapuh. Tidak nyata maksudnya adalah bahwa manusia terkadang terbawa opini oleh pikirannya sendiri, mereka terkadang berpikir bahwa apa yang mereka pikirkan itu benar tanpa mengetahui dengan jelas. Sementara maksudnya ada pada penilaian kita terhadap sesuatu, sebagai contoh ketika kita berkenalan dengan seseorang. Pastilah kesan pertama terhadap seseorang akan jauh berbeda ketika kita telah mengenalnya secara lama. Sedangkan rapuh maksudnya ialah ada pada penguatan mengenai bahwa pikiran manusia itu bisa saja berubah-ubah seiring dengan apa yang ia amati dan rasakan yang semakin menandakan bahwa pikiran manusia itu rapuh.

3 ciri mendasar itulah yang melandasi pikiran manusia. Karena itulah terkadang kita bisa sagat optimis ataupun bisa berubah-ubah dalam pemikiran. Tak bisa kita pungkiri bahwa pikiran kita akan serapuh ini, oleh karena itulah kita membutuhkan pikiran positif untuk dapat membantu. Pikiran positif akan selalu membantu anda untuk menyiasati perihal ini, ada beberapa yang harus kamu ketahui tentang pikiran positif serta keterikatannya pada suatu perihal. 

1. Kepada Tuhan 
Berpikiran positif kepada sang pencipta yang telah memberikan banyak sekali nikmat kepada kita merupakan suatu hal yang harus selalu kita lakukan. Dengan senantiasa bersyukur, melakukan apa yang telah ia perintahkan serta dengan menjauhi apa yang ia larang.

2. Kepada Diri Sendiri
Cara kita untuk selalu berfikiran positif terhadap diri kita mungkin bisa dilakukan dengan menerima semua yang telah ada pada diri kita masing-masing dan selalu percaya pada kemampuan yang kita miliki. Tak lupa selalu hormat pada semua hal yang menjadi keputusan diri kita dalam bersikap, serta teruslah beri motivasi yang menjadikan kita lebih tangguh dari sebelumnya.

3. Kepada Pekerjaan
Cara kita untuk bisa berfikir positif di dalam pekerjaan ataupun hal sedang kita lakukan adalah dengan tekuni hal itu dan kuasai dengan benar sampai kau benar-benar menyukai ataupun memahami apa yang sedang kau kerjakan itu.

4. Kepada Orang Lain
Cara kita agar selalu bisa berfikiran posotif kepada orang lain adalah dengan selalu menghormati antara satu dengan yang lain, menghargai apa yang menjadi pilihannya dan toleransi dalam umat beragama. Ketiga aspek tersebutlah yang akan membantu anda menciptakan pikiran positif terhadap orang lain.

5. Kepada waktu
Mungkin kerikatan yang terkahir ini membutuhkan kebiasaan untuk bisa selalu menciptakan positif. Untuk itu kita harus bisa memanage atau mengatur waktu yang kita miliki dengan sebaik mungkin. Hargai setiap waktu yang kau habisakan untuk melakukan suatu hal, serta manfaatkan waktu yang ada untuk melakukan hal-hal yang menjadikanmu lebih produktif.

Itulah beberapa penjabaran mengenai konsep berfikir yang membangun diri kita untuk menjadi lebih baik dan bisa berfikir positif dalam menyikapi suatu hal dan juga keterikatannya di dalam kehidupan kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menemukan arti cukup bagi diri kita

Dalam kehidupan yang serba sibuk dan seringkali terpaku pada keinginan yang tiada henti, perasaan cukup seringkali terabaikan. Namun, apa sebenarnya perasaan cukup itu? Bagaimana kita bisa menemukan arti cukup bagi diri kita?  Perasaan cukup bukanlah tentang memiliki segalanya, melainkan tentang merasa puas dengan apa yang kita miliki saat ini. Ini adalah kesadaran diri yang memungkinkan kita untuk menghargai keberlimpahan dalam kehidupan kita, tanpa terus-menerus mengejar lebih. Perasaan cukup  bisa membawa kebahagiaan yang tahan lebih lama. Ketika kita merasa cukup, kita tidak lagi terjebak dalam lingkaran tanpa akhir dari keinginan tak terpenuhi. Ini membantu kita memperkuat koneksi dengan diri sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar kita. Di tengah kecenderungan budaya konsumtif dan tekanan untuk terus berprestasi, menemukan perasaan cukup bisa menjadi sebuah tantangan. Media sosial dan standar sosial juga dapat mempengaruhi persepsi kita tentang apa yang cukup. Dalam buku psy

| semester 2 | Hubungan masyarakat (modul 1) SKOM4103

| Gejala humas dalam kehidupan masyarakat | Hubungan masyarakat (PR) memainkan peran penting dalam kehidupan manusia, baik pada tingkat individu dan masyarakat. Gejala PR dalam kehidupan manusia dapat diamati dalam berbagai aspek, antara lain hubungan personal, manajemen organisasi, dan urusan publik. Pada tingkat pribadi, PR terbukti dalam cara individu berinteraksi satu sama lain. Komunikasi yang efektif dan interaksi positif sangat penting untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat. Keterampilan PR seperti mendengarkan aktif, empati, dan resolusi konflik sangat penting dalam membina hubungan pribadi yang positif. Dalam manajemen organisasi, PR sangat penting untuk membangun dan memelihara citra positif bagi organisasi. Ini termasuk mengelola reputasi organisasi, berkomunikasi dengan pemangku kepentingan, dan menyelesaikan konflik. PR yang efektif dapat membantu organisasi mencapai tujuannya dengan membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan para pemangku kepentingannya. Da

Menjadi lebih baik dengan filosofi orang Jepang

Tentu kita ketahui bersama bahwa orang Jepang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Tetapi pernahkah kita berpikir "apa yang melandasi mereka agar bisa seperti itu?" . Jawabannya ada di dalam filosofi-filosofi yang dibangun dan diterapkan sejak kecil. Kali ini saya akan membahas 4 filosofi yang bisa kalian tiru dan terapkan untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik versi orang Jepang. 1. Filosofi Ikigai  Yang pertama adalah ikigai, mungkin kalian sudah tidak asing lagi mendengar filosofi yang satu ini. Ikigai atau lebih mudahnya kita bisa bilang "alasan untuk bangun pagi". Jadi orang Jepang itu selalu punya sebuah alasan untuk mereka beraktivitas di esok hari, mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus mereka tinggalkan. Hal semacam ini tentu memudahkan kita untuk bisa lebih produktif dan termotivasi dalam melakukan sesuatu.  Ikigai juga mengajarkan untuk terus mempunyai alasan dalam mengejar impian kita, karena s