Kebiasaan diibaratkan seperti pintu masuk, bukan sebuah tujuan. Ketika kita memutuskan untuk bermimpi dan membuat perubahan, mau tidak mau kita akan dikuasai oleh gairah dan akhirnya kita berusaha melakukan terlalu banyak hal dalam waktu yang terlalu cepat. Oleh karena itulah kita harus memulainya dengan hal-hal kecil terlebih dahulu dan hal-hal kecil itulah yang akan membentuk kita.
Cara paling efektif untuk memulai sebuah kebiasaan baru adalah dengan menerapkan aturan dua menit yang menyatakan "ketika kita memulai kebiasaan baru, kebiasaan itu harus bisa dilakukan dalam kurun waktu dua menit." Kita akan mendapati bahwa hampir setiap kebiasaan dapat diubah menjadi versi dua menit.
Sebagai contoh, "membaca sebelum tidur tiap malam" menjadi "membaca satu halaman." Terlihat mudah dicerna bukan? Disini otak kita menganggapnya sebagai hal yang mudah dan aturan ini pun akan mulai bekerja.
Kebiasaan baru tidak harus terasa seperti tantangan, aksi-aksi berikutnya mungkin akan menyulitkan, tetapi dua menit pertama akan membuatnya menjadi mudah. Ketika kita menguasai seni memulai sesuatu, dua menit pertama pada dasarnya adalah ritual di awal rutinitas yang lebih besar. Melakukan versi kebiasaan yang lebih mudah bukan hanya aksi cerdik, namun sesungguhnya inilah cara yang ideal untuk menguasai keterampilan yang sulit. Makin sering kita meritualkan awal suatu proses, makin besar peluang kita masuk ke status fokus lebih dalam yang diperlukan untuk melakukan hal-hal besar.
Bagi sebagian orang, aturan dua menit bisa terkesan seperti trik. Kita tahu sasaran yang sesungguhnya adalah melakukan lebih dari hanya dua menit, jadi rasanya mungkin seperti kita sedang mencoba membohongi diri sendiri. Sesungguhnya tidak ada yang hanya ingin membaca buku cukup dengan satu halaman saja ataupun melakukan push up satu kali dalam sehari, dan jika kita tahu ini hanya trik mental, mungkinkah anda akan mengulangnya?
Itulah aturan dua menit untuk membangun sebuah kebiasaan baru. Intinya adalah cobalah buka pintu dari kebiasaan yang ingin anda terapkan, lalu barulah anda berorientasi kedepan akan kebiasaan itu. Semangat berproses dan berprogres :)
Cara paling efektif untuk memulai sebuah kebiasaan baru adalah dengan menerapkan aturan dua menit yang menyatakan "ketika kita memulai kebiasaan baru, kebiasaan itu harus bisa dilakukan dalam kurun waktu dua menit." Kita akan mendapati bahwa hampir setiap kebiasaan dapat diubah menjadi versi dua menit.
Sebagai contoh, "membaca sebelum tidur tiap malam" menjadi "membaca satu halaman." Terlihat mudah dicerna bukan? Disini otak kita menganggapnya sebagai hal yang mudah dan aturan ini pun akan mulai bekerja.
Kebiasaan baru tidak harus terasa seperti tantangan, aksi-aksi berikutnya mungkin akan menyulitkan, tetapi dua menit pertama akan membuatnya menjadi mudah. Ketika kita menguasai seni memulai sesuatu, dua menit pertama pada dasarnya adalah ritual di awal rutinitas yang lebih besar. Melakukan versi kebiasaan yang lebih mudah bukan hanya aksi cerdik, namun sesungguhnya inilah cara yang ideal untuk menguasai keterampilan yang sulit. Makin sering kita meritualkan awal suatu proses, makin besar peluang kita masuk ke status fokus lebih dalam yang diperlukan untuk melakukan hal-hal besar.
Bagi sebagian orang, aturan dua menit bisa terkesan seperti trik. Kita tahu sasaran yang sesungguhnya adalah melakukan lebih dari hanya dua menit, jadi rasanya mungkin seperti kita sedang mencoba membohongi diri sendiri. Sesungguhnya tidak ada yang hanya ingin membaca buku cukup dengan satu halaman saja ataupun melakukan push up satu kali dalam sehari, dan jika kita tahu ini hanya trik mental, mungkinkah anda akan mengulangnya?
Itulah aturan dua menit untuk membangun sebuah kebiasaan baru. Intinya adalah cobalah buka pintu dari kebiasaan yang ingin anda terapkan, lalu barulah anda berorientasi kedepan akan kebiasaan itu. Semangat berproses dan berprogres :)
Komentar