Langsung ke konten utama

Aturan Dua Menit

Kebiasaan diibaratkan seperti pintu masuk, bukan sebuah tujuan. Ketika kita memutuskan untuk bermimpi dan membuat perubahan, mau tidak mau kita akan dikuasai oleh gairah dan akhirnya kita berusaha melakukan terlalu banyak hal dalam waktu yang terlalu cepat. Oleh karena itulah kita harus memulainya dengan hal-hal kecil terlebih dahulu dan hal-hal kecil itulah yang akan membentuk kita.

Cara paling efektif untuk memulai sebuah kebiasaan baru adalah dengan menerapkan aturan dua menit yang menyatakan "ketika kita memulai kebiasaan baru, kebiasaan itu harus bisa dilakukan dalam kurun waktu dua menit." Kita akan mendapati bahwa hampir setiap kebiasaan dapat diubah menjadi versi dua menit.

Sebagai contoh, "membaca sebelum tidur tiap malam" menjadi "membaca satu halaman." Terlihat mudah dicerna bukan? Disini otak kita menganggapnya sebagai hal yang mudah dan aturan ini pun akan mulai bekerja.

Kebiasaan baru tidak harus terasa seperti tantangan, aksi-aksi berikutnya mungkin akan menyulitkan, tetapi dua menit pertama akan membuatnya menjadi mudah. Ketika kita menguasai seni memulai sesuatu, dua menit pertama pada dasarnya adalah ritual di awal rutinitas yang lebih besar. Melakukan versi kebiasaan yang lebih mudah bukan hanya aksi cerdik, namun sesungguhnya inilah cara yang ideal untuk menguasai keterampilan yang sulit. Makin sering kita meritualkan awal suatu proses, makin besar peluang kita masuk ke status fokus lebih dalam yang diperlukan untuk melakukan hal-hal besar.

Bagi sebagian orang, aturan dua menit bisa terkesan seperti trik. Kita tahu sasaran yang sesungguhnya adalah melakukan lebih dari hanya dua menit, jadi rasanya mungkin seperti kita sedang mencoba membohongi diri sendiri. Sesungguhnya tidak ada yang hanya ingin membaca buku cukup dengan satu halaman saja ataupun melakukan push up satu kali dalam sehari, dan jika kita tahu ini hanya trik mental, mungkinkah anda akan mengulangnya?

Itulah aturan dua menit untuk membangun sebuah kebiasaan baru. Intinya adalah cobalah buka pintu dari kebiasaan yang ingin anda terapkan, lalu barulah anda berorientasi kedepan akan kebiasaan itu. Semangat berproses dan berprogres :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Ikigai?

| Apa Itu Ikigai | Ikigai adalah istilah Jepang untuk menjelaskan kesenangan dan makna kehidupan. Kata ini secara secara garis besar meliputi " iki " yang berarti kehidupan dan " gai " yang berarti nilai. Ikigai kadang diekspresikan sebagai “ alasan untuk bangun di pagi hari ”. Ikigai-lah yang memberikan motivasi berkelanjutan untuk menjalani hidup, atau bisa juga dibilang bahwa ikigai-lah yang memberikan gairah hidup yang membuat semangat dalam menyambut kedatangan setiap hari baru. Ikigai juga seringkali diartikan sebagai prinsip hidup bahagia yang dapat mengatasi rasa jenuh dalam menghadapi rutinitas sehari-hari. Dalam Ikigai sendiri ada beberapa yang harus bisa kalian temukan jawabannya. Guna mengetahui sudah sampai sejauh apa anda melangkah dan sudah se-serius apa dalam menggapai semua hal yang ingin anda wujudkan ataupun semua hal yang sedang anda perjuangkan. 1. What You LOVE  Dalam ikigai lebih menerapkan sikap untuk bagaimana bisa mengenali dir...

| semester 2 | Hubungan masyarakat (modul 1) SKOM4103

| Gejala humas dalam kehidupan masyarakat | Hubungan masyarakat (PR) memainkan peran penting dalam kehidupan manusia, baik pada tingkat individu dan masyarakat. Gejala PR dalam kehidupan manusia dapat diamati dalam berbagai aspek, antara lain hubungan personal, manajemen organisasi, dan urusan publik. Pada tingkat pribadi, PR terbukti dalam cara individu berinteraksi satu sama lain. Komunikasi yang efektif dan interaksi positif sangat penting untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat. Keterampilan PR seperti mendengarkan aktif, empati, dan resolusi konflik sangat penting dalam membina hubungan pribadi yang positif. Dalam manajemen organisasi, PR sangat penting untuk membangun dan memelihara citra positif bagi organisasi. Ini termasuk mengelola reputasi organisasi, berkomunikasi dengan pemangku kepentingan, dan menyelesaikan konflik. PR yang efektif dapat membantu organisasi mencapai tujuannya dengan membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan para pemangku kepentingannya. Da...

Wabi Sabi - Menikmati keindahan dalam ketidaksempurnaan

Wabi-sabi adalah konsep Jepang yang merayakan keindahan dalam ketidaksempurnaan, ketidakkekalan, dan kesederhanaan. Ini adalah filosofi yang menekankan penerimaan kefanaan dan apresiasi alam. Wabi-sabi memiliki sejarah panjang dan kaya dalam budaya Jepang serta telah memengaruhi banyak aspek seni, desain, dan arsitektur Jepang. Kata wabi-sabi berasal dari dua kata bahasa Jepang yaitu "Wabi" berarti kesederhanaan, kerendahan hati, dan penghematan, sedangkan "sabi" mengacu pada keindahan yang datang seiring berjalannya waktu. Secara keseluruhan wabi-sabi adalah sebuah konsep yang merayakan keindahan dalam ketidaksempurnaan dan ketidakkekalan serta kerendahan hati terhadap hal-hal biasa. Wabi-sabi berasal dari abad ke-15, selama periode Muromachi dalam sejarah Jepang. Itu adalah masa perubahan budaya yang besar, ditandai dengan munculnya upacara minum teh dan filosofi Buddhisme Zen. Wabi-sabi dipengaruhi oleh gerakan budaya ini dan menjadi cara untuk meng...