Langsung ke konten utama

Melawan Sebuah Kemalasan

Hai sobat belajar, gimana nih hari ini? Semangat atau justru malah masih sayang banget sama kasur. Hehehe...

Lo tau gak sih, sebenernya rasa males atau rasa mager itu datang dari pikiran, bukan karena Lo mau itu. Terus gimana caranya supaya bisa lepas dari itu? Sebelum masuk ke tipsnya gue mau cerita sedikit dulu.

Simpelnya gini, pernah gak sih ketika Lo mau ngelakuin sesuatu ataupun upgrade diri selalu aja ada halangan? Ya gak lain dan bukan halangan itu ya rasa males Lo sendiri. Klo Lo pernah, apa yang dilakukan pada saat itu? Lanjut malas-malasan atau justru Lo melawan kemalasan itu? 

Gue kasih tau satu hal, klo Lo terus menerus larut dalam kemalasan, Lo gk akan pernah tau hasil yang bakalan didapat jika Lo melawannya. Lo pasti pernah ngebayangin kayak punya badan yang bagus, tapi Lo sendiri malah gak pernah olahraga, ya gimana mau bagus badannya. Dalam kasus lain, mungkin Loau bisa bahasa asing, tpi buat ngeluangin waktu untuk belajar aja mager-mageran, ya gimana mau bisa.

Gini, sebisa mungkin Lo harus bisa ngelawan rasa males itu. Memang awalnya akan sangat susah, tpi kan kalo udah terbisa akan otomatis dengan sendirinya. Gua selalu ngelakuin satu hal untuk mengatasi itu, yaitu dengan cara hitungan. Gimana caranya? Gini caranya.
Ketika Lo mau ngelakuin suatu hal, tpi Lo mager banget dan gak punya semangat buat ngelakuinnya. Coba deh hitung 1..2..3 terus langsung Lo paksa untuk melakukan hal itu, semisal Lo mau olahraga ya ceper pergi olahraga. Gua udah bilang di awal, klo rasa males itu cuma ada dipikiran Lo doang, itulah alasannya kenapa gua suruh Lo menghitung. Karena dengan menghitung fokus dari pikiran itu akan teralihkan dengan afirmasi diri yang luar biasa dari Lo menghitung tadi, alhasil rasa malas itu akan kalah dan bakalan ke trigger untuk melakukan itu.

Coba deh lakuin ini, klo berhasil lanjutkan. Inget..ini untuk kebaikan Lo sendiri, klo Lo terus larut dalam kemalasan, kan Lo sendiri yang bakalan rugi. Iya gak?

 "Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.” – Buya Hamka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menemukan arti cukup bagi diri kita

Dalam kehidupan yang serba sibuk dan seringkali terpaku pada keinginan yang tiada henti, perasaan cukup seringkali terabaikan. Namun, apa sebenarnya perasaan cukup itu? Bagaimana kita bisa menemukan arti cukup bagi diri kita?  Perasaan cukup bukanlah tentang memiliki segalanya, melainkan tentang merasa puas dengan apa yang kita miliki saat ini. Ini adalah kesadaran diri yang memungkinkan kita untuk menghargai keberlimpahan dalam kehidupan kita, tanpa terus-menerus mengejar lebih. Perasaan cukup  bisa membawa kebahagiaan yang tahan lebih lama. Ketika kita merasa cukup, kita tidak lagi terjebak dalam lingkaran tanpa akhir dari keinginan tak terpenuhi. Ini membantu kita memperkuat koneksi dengan diri sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar kita. Di tengah kecenderungan budaya konsumtif dan tekanan untuk terus berprestasi, menemukan perasaan cukup bisa menjadi sebuah tantangan. Media sosial dan standar sosial juga dapat mempengaruhi persepsi kita tentang apa yang cukup. Dalam buku psy

| semester 2 | Hubungan masyarakat (modul 1) SKOM4103

| Gejala humas dalam kehidupan masyarakat | Hubungan masyarakat (PR) memainkan peran penting dalam kehidupan manusia, baik pada tingkat individu dan masyarakat. Gejala PR dalam kehidupan manusia dapat diamati dalam berbagai aspek, antara lain hubungan personal, manajemen organisasi, dan urusan publik. Pada tingkat pribadi, PR terbukti dalam cara individu berinteraksi satu sama lain. Komunikasi yang efektif dan interaksi positif sangat penting untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat. Keterampilan PR seperti mendengarkan aktif, empati, dan resolusi konflik sangat penting dalam membina hubungan pribadi yang positif. Dalam manajemen organisasi, PR sangat penting untuk membangun dan memelihara citra positif bagi organisasi. Ini termasuk mengelola reputasi organisasi, berkomunikasi dengan pemangku kepentingan, dan menyelesaikan konflik. PR yang efektif dapat membantu organisasi mencapai tujuannya dengan membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan para pemangku kepentingannya. Da

Menjadi lebih baik dengan filosofi orang Jepang

Tentu kita ketahui bersama bahwa orang Jepang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Tetapi pernahkah kita berpikir "apa yang melandasi mereka agar bisa seperti itu?" . Jawabannya ada di dalam filosofi-filosofi yang dibangun dan diterapkan sejak kecil. Kali ini saya akan membahas 4 filosofi yang bisa kalian tiru dan terapkan untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik versi orang Jepang. 1. Filosofi Ikigai  Yang pertama adalah ikigai, mungkin kalian sudah tidak asing lagi mendengar filosofi yang satu ini. Ikigai atau lebih mudahnya kita bisa bilang "alasan untuk bangun pagi". Jadi orang Jepang itu selalu punya sebuah alasan untuk mereka beraktivitas di esok hari, mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus mereka tinggalkan. Hal semacam ini tentu memudahkan kita untuk bisa lebih produktif dan termotivasi dalam melakukan sesuatu.  Ikigai juga mengajarkan untuk terus mempunyai alasan dalam mengejar impian kita, karena s