Langsung ke konten utama

Copy writing untuk sosial media

Copywriting untuk Sosial Media

Copywriting di media sosial harus cepat menarik perhatian. Pengguna scroll dengan cepat, jadi kamu butuh:

🔹 Hook Kuat di Awal

Hook adalah kalimat pembuka yang bikin orang berhenti scroll. Fungsinya menarik perhatian dalam 1-3 detik.

Contoh bentuk hook:

Pertanyaan: "Pernah ngerasa udah capek jualan, tapi nggak ada yang beli?"

Fakta mengejutkan: "90% bisnis kecil gagal bukan karena produk, tapi karena copy yang membosankan."

Kalimat relate: "Jualan capek, chat dibalas 'nanti ya', akhirnya nggak jadi beli. Pernah?"


🔹 Isi yang Memberikan Value

Setelah hook, isi konten harus menyampaikan sesuatu yang bermanfaat, menghibur, atau menyentuh. Bisa dalam bentuk:

Tips praktis ("3 cara bikin caption yang closing")

Cerita inspiratif

Testimoni pelanggan

Proses di balik layar


Gunakan bahasa yang ringan, singkat, dan padat. Paragraf jangan terlalu panjang, karena audiens lebih nyaman membaca konten yang cepat dipahami.

🔹 CTA yang Jelas dan Menggoda

Setiap copy sosial media harus ditutup dengan CTA (Call to Action):

"Yuk, DM sekarang sebelum kehabisan!"

"Simpan dulu postingan ini biar nggak lupa."

"Tag temanmu yang butuh ini juga."


CTA bisa mendorong interaksi (komen, simpan, share) atau konversi (beli, daftar, klik link).

✅ Tips Tambahan:

Gunakan emoji secukupnya sebagai pemanis visual.

Manfaatkan format carousel untuk edukasi bertahap.

Tulis seolah kamu ngobrol langsung dengan audiens.

Uji caption berbeda dan lihat mana yang performanya lebih tinggi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

| semester 2 | Hubungan masyarakat (modul 1) SKOM4103

| Gejala humas dalam kehidupan masyarakat | Hubungan masyarakat (PR) memainkan peran penting dalam kehidupan manusia, baik pada tingkat individu dan masyarakat. Gejala PR dalam kehidupan manusia dapat diamati dalam berbagai aspek, antara lain hubungan personal, manajemen organisasi, dan urusan publik. Pada tingkat pribadi, PR terbukti dalam cara individu berinteraksi satu sama lain. Komunikasi yang efektif dan interaksi positif sangat penting untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat. Keterampilan PR seperti mendengarkan aktif, empati, dan resolusi konflik sangat penting dalam membina hubungan pribadi yang positif. Dalam manajemen organisasi, PR sangat penting untuk membangun dan memelihara citra positif bagi organisasi. Ini termasuk mengelola reputasi organisasi, berkomunikasi dengan pemangku kepentingan, dan menyelesaikan konflik. PR yang efektif dapat membantu organisasi mencapai tujuannya dengan membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan para pemangku kepentingannya. Da...

Menjadi lebih baik dengan filosofi orang Jepang

Tentu kita ketahui bersama bahwa orang Jepang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Tetapi pernahkah kita berpikir "apa yang melandasi mereka agar bisa seperti itu?" . Jawabannya ada di dalam filosofi-filosofi yang dibangun dan diterapkan sejak kecil. Kali ini saya akan membahas 4 filosofi yang bisa kalian tiru dan terapkan untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik versi orang Jepang. 1. Filosofi Ikigai  Yang pertama adalah ikigai, mungkin kalian sudah tidak asing lagi mendengar filosofi yang satu ini. Ikigai atau lebih mudahnya kita bisa bilang "alasan untuk bangun pagi". Jadi orang Jepang itu selalu punya sebuah alasan untuk mereka beraktivitas di esok hari, mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus mereka tinggalkan. Hal semacam ini tentu memudahkan kita untuk bisa lebih produktif dan termotivasi dalam melakukan sesuatu.  Ikigai juga mengajarkan untuk terus mempunyai alasan dalam mengejar impian kita, karena s...

| Semester 2 | pengantar ilmu komunikasi (modul 1) SKOM4101

| memahami komunikasi | Memahami komunikasi melibatkan kemampuan untuk memecahkan kode dan menafsirkan pesan yang disampaikan oleh orang lain, serta mampu mengekspresikan diri secara efektif kepada orang lain. Ini melibatkan komunikasi verbal dan nonverbal, termasuk bahasa tubuh, nada suara, dan ekspresi wajah. Untuk memahami komunikasi, penting untuk memperhatikan baik isi pesan maupun konteks penyampaiannya. Ini termasuk memahami norma-norma budaya dan sosial yang mempengaruhi komunikasi, serta karakteristik individu dari orang yang berkomunikasi. Komunikasi yang efektif juga membutuhkan mendengarkan secara aktif, yang melibatkan memberikan perhatian penuh kepada pembicara dan berusaha memahami sudut pandang mereka. Ini juga melibatkan mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi dan memberikan umpan balik untuk memastikan bahwa pesan telah diterima secara akurat. Secara keseluruhan, memahami komunikasi sangat penting untuk membangun dan memelihara hubungan, serta untuk mengarahkan intera...