Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Menjadi Pribadi Yang Resilien

| Menjadi pribadi yang resilien | Orang yang berbahagia bukan berarti tidak pernah mengalami penderitaan . Karena kebahagiaan kita tidak bergantung pada seberapa banyak peristiwa menyenangkan yang kita alami. Melainkan sejauh mana kita memiliki resiliensi, yakni kemampuan untuk bangkit dari peristiwa yang terpahit sekalipun. Tiap orang memiliki kapasitas resilien lebih dari yang mereka sadari. Sayangnya kita cenderung terpuruk dalam kegagalan dan larut dalam kesedihan. Padahal kita perlu yakin bahwa badai pasti berlalu dan bahkan ada pelangi setelah hujan. Peristiwa buruk tidak hanya akan berlalu, tetapi juga dapat membawa kebaikan. Inilah salah satu kunci kebahagiaan mengingat hidup tidak hanya berisikan hal-hal menyenangkan.Menurut teori Reivich dan Shatte9, individu yang resilien ditandai oleh adanya kestabilan dalam pengelolaan emosi (emotion regulation), kemampuan berempati (emphaty), kemampuan merasakan sesuatu  hal yang berhasil dicapai (reaching out), kemampuan mengendalikan di

2 cara memanipulasi stres

Saya mendapat referensi pembahasan ini dari Jurnal Pendidikan Humaniora Vol. 4 No. 2, Hal 115-120, Juni 2016. | Pembahasan | Stres dapat dipandang dalam dua cara, pertama adalah distress yang dipandang sebagai stres yang merusak atau yang tidak menyenangkan, yang dapat mengakibatkan seseorang marah, tegang, bingung, cemas, merasa bersalah, dan dapat mengganggu kepribadian, dan yang kedua adalah eustress sebagai stres yang menghasilkan pengalaman yang menyenangkan atau yang memuaskan yakni bisa meningkatkan kesadaran, meningkatkan kewaspadaan, dan menghasilkan kinerja yang unggul. bersumber dari faktor akademik yang dialami siswa bisa mengakibatkan terjadinya distorsi pada pikiran siswa dan memengaruhi fisik, emosi, tingkah laku,dan terganggunya proses belajar (reaksi terhadap stressor). Di sekolah, semua siswa memiliki kewajiban mengikuti semua kegiatan belajar,mengerjakan tugas, ujian, bersosialisasi, menaati peraturan, dan sebagainya. Semua kewajiban ituakan terlaksana dengan lancar

Semua Berisi Pertanyaan |Penerapan metode Neuro Linguistik Programming|

| Pertanyaan | Coba jawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan keadaan tenang dan tidak terganggu apapun serta tidak dipengaruhi siapa pun? Bagian 1 1. Bagaimana anda melihat diri sendiri? 2. Bagaimana gambaran anda terhadap diri sendiri? 3. Bagaimana gambaran orang lain terhdap diri anda? Bagian 2 1. Apakah aku akan menunda aktivitas di hari ini karena takut akan datangnya hari esok, ataukah aku akan berbahagia menjalani hari ini karena impian akan indahnya hari esok? 2. Haruskah aku bersedih pada hari ini karena apa yang sudah terjadi pada masa lalu, padahal masa lalu sudah berlalu dan tidak akan bisa ditarik kembali? 3. Apakah waktu aku bangun pagi, sudah bertekad untuk menggunakan waktu 24 jam yang telah diberikan Allah dengan perencanaan yang sebaik-baiknya? 4. Akankah aku mengambil mamfaat dari setiap rangkaian detik kehidupan? 5. Kapan aku akan mulai mengerjakannya? Sekarang? Besok? Minggu depan? Atau hari ini? Bagian 3 (bayangkan ini didalam benak dan sedang terjadi pada kalian) Ba

Konsep Pikiran Yang Membangun

| Pikiran Positif | "Penderitaan nyata sehari-hari bisa dilampaui dengan baik jika orang mampu berfikir jernih, jauh dari kecemasan dan penyesalan yang kerap mencengkram pikirannya. Sebaliknya, hal kecil akan menjadi sulit dan rumit ketika pikiran orang dipenuhi dengan kecemasan dan penyesalan." Setiap manusia pastilah mempunyai konsep berfikir atau cara pandangnya masing-masing mengenai apa yang mereka rasakan. Pikiran manusia tidak lepas dari 3 prinsip mendasar yaitu tidak nyata, sementara, dan rapuh. Tidak nyata maksudnya adalah bahwa manusia terkadang terbawa opini oleh pikirannya sendiri, mereka terkadang berpikir bahwa apa yang mereka pikirkan itu benar tanpa mengetahui dengan jelas. Sementara maksudnya ada pada penilaian kita terhadap sesuatu, sebagai contoh ketika kita berkenalan dengan seseorang. Pastilah kesan pertama terhadap seseorang akan jauh berbeda ketika kita telah mengenalnya secara lama. Sedangkan rapuh maksudnya ialah ada pada penguatan mengenai bahwa pi