Langsung ke konten utama

Kamu Manusia Tipe Tikus Atau Ayam?

Terkadang kita sebagai manusia sering sekali terkurung dengan apa yang ada di sekitar kita, baik dari perihal individu ataupun lingkungan. Ada yang terkurung karena perkataan orang tentang dirinya, bahkan ada yang terkurung karena penilai jelek terhadap dirinya sendiri yang justru menjadikannya tidak bisa keluar daripadanya.

Untuk hal seperti ini ada satu ilustrasi yang diambil dari prilaku tikus dan ayam yang ada dalam posisi terkurung. Mungkin dari sini bisa menjadikan acuan atau pembuka pikiran kalian tentang bagaimana sih seharusnya kita menyikapi hal-hal negatif tadi.

Coba deh amati, ketika tikus terkurung dalam sebuah perangkap, kalian pernah gak melihat dia kayak gak ada semangat untuk berusaha keluar dari sana, justru terkadang ia lebih memilih diam saja tanpa melakukan apa-apa, walaupun disekitarnya banyak hal-hal yang ia sukai, seperti makanan dan kebebasan namun tetap ia memilih seperti itu saja. Hal ini diibaratkan seperti kamu yang terperangkap didalam hal negatif, seperti omongan orang lain terhadapmu namun kamu memilih untuk memperdulikannya dan malah menjadi Overthinking terhadapnya atau bahasa kerennya silent treatment.

Sejujurnya tidak apa-apa kita terima omongan orang lain, tapi coba saring mana yang harus kamu terima dan mana yang harus kamu buang jauh-jauh. Kalau kamu hanya bisa menerima tanpa melakukan penolakan terhadapnya, ya sudah tinggal nikmati perasaan yang tenggelam dalam lautan Overthinking.

Berbeda dengan tikus tadi, justru si ayam ketika terkurung ia akan tetap seperti biasanya, memberontak dan terus berisik dengan berkokok, serta ketika diberi makan pun ia akan makan dengan lahap seperti biasanya. Nah seharusnya kamu meniru perilaku ayam ini, yang mana ia tetap berkehidupan layaknya seperti biasa walaupun tetep didalam kurungan. Jadi biarkan orang mau berkata apa, biarkan orang mau menilai seperti apa, tapi yang pasti dan paling penting, tetaplah hidup seperti biasanya, tetaplah beraktivitas seperti layaknya. Karena orang lain tidak bertanggungjawab atas apa yang akan kamu terima dan mereka tidak mau tahu tentang apa yang sedang kamu perjuangkan.

So..ayam mengajarkan sebuah nilai kebaikan yang amat baik untuk perkembangan kita. Dimana kita bisa belajar untuk selalu pada jalan yang terlah kita bangun, tak peduli seberapa banyak halangan dan rintangan di depan, yang pasti kita harus tetap maju. Karena sejatinya, jembatan yang panjang pasti berujung pada daratan yang luas dan perjuangan yang hebat, akan berakhir pada kebahagiaan yang besar.

Jadi kamu tipe yang seperti apa, kamu sebagai tikus yang selalu sibuk memikirkan hal-hal yang diluar kendali Sampai tidak sadar bahwa masih banyak hal yang bisa dinikmati atau kamu akan menjadi seperti ayam yang dengan kemampuan kecerdasan dan kemampuan belajarnya, justru mampu menyadari kekurangan yang ia miliki.

"You can choose to feel sad of what you lose in your life or happy of what you have."


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menemukan arti cukup bagi diri kita

Dalam kehidupan yang serba sibuk dan seringkali terpaku pada keinginan yang tiada henti, perasaan cukup seringkali terabaikan. Namun, apa sebenarnya perasaan cukup itu? Bagaimana kita bisa menemukan arti cukup bagi diri kita?  Perasaan cukup bukanlah tentang memiliki segalanya, melainkan tentang merasa puas dengan apa yang kita miliki saat ini. Ini adalah kesadaran diri yang memungkinkan kita untuk menghargai keberlimpahan dalam kehidupan kita, tanpa terus-menerus mengejar lebih. Perasaan cukup  bisa membawa kebahagiaan yang tahan lebih lama. Ketika kita merasa cukup, kita tidak lagi terjebak dalam lingkaran tanpa akhir dari keinginan tak terpenuhi. Ini membantu kita memperkuat koneksi dengan diri sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar kita. Di tengah kecenderungan budaya konsumtif dan tekanan untuk terus berprestasi, menemukan perasaan cukup bisa menjadi sebuah tantangan. Media sosial dan standar sosial juga dapat mempengaruhi persepsi kita tentang apa yang cukup. Dalam buku psy

teknologi

Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia pendidikan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif. Kehadiran TIK dalam pendidikan bisa dimaknai dalam tiga paradigma, yaitu (1) TIK sebagai alat atau berupa produk teknologi yang bisa digunakan dalam pendidikan, (2) TIK sebagai konten ata

kenapa harus mengenal diri sendiri?

Banyak orang menjalani hidup tanpa mendapatkan pemahaman yang jelas tentang diri mereka sendiri. Padahal dengan mereka bisa mengenali diri mereka sendiri, itu dapat meningkatkan kualitas serta bisa menuntun ke arah hidup yang lebih bahagia. Namun, meningkatkan kualitas diri tidak dapat dilakukan jika kita tidak mengenal diri ini dengan baik. Mengenal diri sendiri adalah kunci proses pengembangan diri, sehingga kita akan menyadari kemampuan, bakat, serta keterbatasan atau kekurangan yang ada di dalam diri kita masing-masing. Dengan demikian, Kita bisa menempatkan diri dalam pergaulan serta mengetahui tujuan hidup dan lebih mampu memaknai itu semua sambil mengolah kemampuan diri kita untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Tidak ada kata terlambat untuk belajar mengenal diri sendiri. Ketika kita sudah melakukannya, itu artinya kita akan siap menghadapi apapun yang akan terjadi kedepannya. Mengelola diri sendiri adalah upaya untuk mengurus diri kita sendiri. Kita harus memilik